MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH
  • Beranda

Pages

  • Beranda
  • Home
  • Website Manajemen Pembangunan Daerah

Selasa, 29 Januari 2013

Program Pembangunan Daerah

01.36    

                              Program Pembangunan Daerah

Berdasarkan pengalaman Pembangunan Daerah selama ini, maka program pembangunan, pertumbuhan dan pemerataan yang strategik bagi daerah pada dasarnya dapat dibedakan atas program-program sebagai berikut :

(1) Pembangunan Agribisnis-Agroindustri. Pada umumnya basis ekonomi daerah (kabupaten/kota) adalah pertanian. Pendekatan sistem agribisnis-agroindustri dimaksudkan sebagai upaya transformasi pertanian tradisional/subsisten menjadi modern/komersial. Pengembangan sistem pertanian modern tersebut dilakukan melalui peningkatan kinerja usahatani, pengintegrasian vertikal dalam suatu sistem komoditas (commodity system) guna peningkatan nilai tambah (value added),  serta pengembangan sistem agribisnis wilayah, khususnya wilayah kota/kabupaten.
(2)   Pengembangan Masyarakat dan Kelembagaan Pembangunan. Dalam pembangunan daerah khususnya pembangunan lokal, peran serta masyarakat dalam pembangunan adalah sebagai modal sosial (social capital) dalam rangka mencapai masyarakat madani (civil society). Berbagai kegiatan pembangunan selama ini dipandang kurang efektif dan inefisien karena tidak ditunjang oleh kelembagaan pembangunan yang baik. Dibutuhkan kelembagaan pembangunan yang tangguh, khususnya kelembagaan keuangan agar pembangunan dapat berjalan lancar.
(3)   Pengembangan Kewirausahaan Daerah. Pembangunan kewirausahaan dapat menjadi ujung tombak bagi pembangunan ekonomi lokal. Wirausaha yang inovatif dan kreatif akan menjadi motor penggerak dan aset utama bagi pembangunan daerah. Hampir di setiap daerah/kabupaten bisnis yang berkembang adalah usaha kecil, industri kecil dan sektor informal. Dengan demikian pengembangan usaha ini dapat menjadi andalan pengembangan daerah.
(4)   Pembangunan Kebutuhan Dasar Manusia. Pengadaan dan Pembangunan Kebutuhan Dasar Manusia selain merupakan hak-hak asasi juga mencakup kebutuhan akan fasilitas pendidikan, kesehatan, agama dan sosial yang merata dalam tataruang daerah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat sendiri. Pengembangan Kebutuhan Dasar Manusia bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, yang dapat dicirikan oleh kualitas hidup fisik yang baik (physical quality of life).
(5)   Manajemen Keuangan dan Investasi Daerah. Percepatan kegiatan-kegiatan pembangunan di daerah memerlukan kehandalan para perencana pembangunan daerah dalam bidang penganggaran dan pengembangan investasi. Kedua hal ini semakin bertambah penting dalam era otonomi daerah sekarang ini. Kebijakan ini tidak sekedar untuk meningkatkan pendapatan (revenues) asli daerah melalui pajak dan retribusi, yang sampai batas tertentu justru dapat bersifat disinsentif terhadap pengusaha, namun juga untuk menarik para investor dan mendorong berkembangnya sektor basis (unggulan). Trade off ini perlu dipahami baik oleh para perencana, agar kebijakan pembangunan daerah dapat disusun secara optimal, maupun oleh para manajer profesional, sehingga "sinyal" yang terlihat dari implementasi kebijakan pemerintah dan dari pasar dapat diantisipasi secara tepat.
(6)   Pembangunan Ekonomi Lokal dan Regional merupakan kegiatan Pembangunan Daerah yang diarahkan pada peningkatan dan pemanfaatan unsur-unsur “endogenous” (unsur-unsur lokal – yang mencakup sumberdaya manusia, sumberdaya alam, serta kondisi sosial, budaya dan  ekonomi) dalam Pembangunan Daerah  guna  menciptakan kesempatan kerja dan bisnis baru di daerah, namun tetap dalam koridor pembangunan tingkat provinsi dan nasional. 
(7)   Pengembangan Tataruang Partisipatif merupakan program pengembangan tataruang suatu kota/kabupaten dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. Pengembangan tataruang dalam hal ini tidak hanya mempertimbangkan faktor ekonomi lokasi, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial, keamanan, kenyamanan, keindahan dan keserasian lingkungan.
Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah (PS MPD) membekali setiap peserta dengan tujuh pokok program pembangunan tersebut di atas. Penekanan pada matakuliah-matakuliah pokok tersebut menjadi ciri khas dari MPD, yang tidak ditemukan pada program-program studi yang ekivalen di tempat lain, dan mencerminkan sifatnya yang lebih berorientasi pada problem solving tanpa mengenyampingkan pentingnya kerangka teoretis. Penguatan terhadap kerangka teoretis dilakukan melalui empat matakuliah penyamaan persepsi (matrikulasi), dua matakuliah metode dan alat analisis, lima matakuliah fungsi manajemen, dan tiga matakuliah penunjang

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
  • Home
  • Profile »
    • Pengantar
    • Visi Dan Misi
    • Tujuan
    • Program Pembangunan Daerah
    • Pengelola Program
    • Directory Dosen
  • Akademik »
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Pendekatan Pendidikan
    • Kurikulum
    • Silabus »
      • Matrikulasi
      • Triwulan I
      • Triwulan II
      • Triwulan III
      • Triwulan IV
    • Tahapan Pendidikan »
      • Penetapan Komisi Pembimbing
      • Sidang Komisi
      • Kolokium
      • Seminar
      • Ujian Akhir KPD
  • Publikasi »
    • Jurnal
    • Ebook
    • Modul
    • Tesis
  • Dokumentasi »
    • Photo
    • Video
  • Mahasiswa Dan Alumni »
    • Mahasiswa
    • Alumni »
      • Direktorat Alumni
      • Himpunan Alumni MPD
  • Pendaftaran »
    • Cara Pendaftaran »
      • Seleksi
      • Rekruitment
    • Biaya Pendidikan
  • Contact US

Social Profiles

TwitterFacebookEmail

Labels

  • Direktorat Alumni (2)
  • kurikulum (2)

 
Copyright © 2025 MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH | Powered by Erlan,Danu,Ilham